Rabu, 10 Juni 2009

Melihat Dunia Dari Mata Remaja

Melihat Dunia dari Mata Remaja

Apa yang ada dalam benak kita ketika mendengar kata "remaja" dan "parenting"? Banyak komentar orang tua memberikan berbagai respon, yang dapat disimpulkan dengan tiga kata: kebingungan, frustrasi, dan salah pengertian.

Selama masa kanak-kanak, anak-anak dapat dengan mudah diprediksi. Maksudnya sebagai orang tua dapat dengan lebih mudah mengerti bagaimana anak-anak akan bereaksi dan beraksi terhadap komentar anda, petunjuk dan disiplin. Anda tahu apa yang dapat membuat mereka bahagia dan sedih.

Ketika mereka memasuki dunia remaja. Anda mulai bertanya-tanya, "Apa yang dapat saya lakukan untuk memasuki dunia mereka?" ""Adakah seseorang yang dapat menolong saya mengerti remaja saya!"

Jika membesarkan remaja dapat dibuat rumus matematika, maka orang tua dapat menuliskan dengan rumus sebagai berikut: Membesarkan remaja = kebingungan + frustrasi + salah pengertian

Psikolog klinis Earl Wilson mendefinisikan remaja sebagai "seorang yang mencoba menjadi dewasa."Remaja adalah masa transisi, ia bukanlah anak tetapi juga bukanlah orang dewasa. Segala sesuatu terjadi dengan seketika. Perubahan hormon mempengaruhi perasaan, dan tidak pernah dialami sebelumnya. Ketertarikan pada lawan jenis mulai nampak. Hubungan persabatan dan keluarga berubah. Perubahan emosi lebih banyak ingin dimengerti dari pada mengerti. Remaja mulai berpikir dengan cara yang baru dan berbeda. Remaja adalah sebuah periode yang penuh dengan tuntutan dan perubahan.

Kompleksitas tahun-tahun remaja berpadu di dalam satu fakta bahwa semua perubahan terjadi dalam satu periode yang pendek. Masa delapan belas tahun dari anak-anak ke masa dewasa berjalan begitu cepatnya. Dalam masa delapan belas tahun anak-anak bergantung sepenuhnya pada orang tua. Tetapi tahun-tahun berikutnya, anak yang sama menjadi seorang dewasa yang independen.

Mengetahui bahwa anak-anak akan berubah mencegah orang tua menjadi "buta." Dipersenjatai dengan pengetahuan tentang perkembangan remaja yang normal, orang tua akan mulai dapat menginterpretasikan tingkah laku anak-anak dengan tepat ketika menolong mereka melalui transisi yang sulit dari masa kanak-kanak ke dewasa. Kita perlu mengetahui mengapa mereka begitu sangat rentan. Kita perlu mengenal kekuatan dari budaya hari ini yang membentuk sikap, nilai, dan tingkah laku mereka.

Remaja anda berubah secara fisik. Transisi fisik dari kanak-kanak ke dewasa dimulai dengan adanya produksi hormon dan tubuh yang memimpin pada masa pubertas. Pertumbuhan dan perkembangan fisik begitu cepatnya. Kebanyakan remaja mengalami pubertas pada usia 11 sampai 14 tahun, tetapi ada juga yang pada usia 10 sampai 17 tahun.

Perubahan fisik sering membuat remaja kebingungan. Misalnya: munculnya jerawat, tumbuhnya rambut dsb. Remaja laki-laki mengalami pertumbuhan rambut di muka dan tubuh, suara yang berat, leher berjakun, dan bahu yang melebar. Remaja wanita menjadi bertambah tinggi, suaranya sedikit nyaring, buah dada kelihatan membesar, pinggul menyempit dan panggul melebar. Remaja pria menghasilkan sperma dan mengalami ejakulasi. Remaja wanita mulai menstruasi. Tekankanlah bahwa semua pemberian ini adalah karunia Allah yang indah, mempengaruhi kehidupan seksualitas, perasaan dan sensasi. Bukanlah sesuatu yang kotor, jijik dan abnormal. Tetapi diingatkan pula kita harus bertanggung jawab dengan apa yang Allah telah berikan. Boys become men, and girls become women.

Hal yang Harus Diingat dan Diperhatikan.

  • Pekalah dan yakinkan akan perubahan tubuh remaja.

Anak-anak membutuhkan orang tua yang dapat dengan terbuka menjelaskan dan mendiskusikan apa yang terjadi dengan tubuh mereka. Kita hidup di dunia yang secara konstan menetapkan stadar-standar yang tidak realistis berhubungan dengan keindahan tubuh. Remaja berjam-jam menghabiskan waktunya di depan cermin memperhatikan cacat di wajah dan tubuh. Mereka membayangkan ingin menjadi "orang-orang sempurna" - super model dan tokoh heroik lainnya. Banyak remaja berpikir untuk bisa dikasihi, diterima, dan dianggap (diperhitungkan) oleh teman-temannya bergantung pada penampilan fisik mereka. Kekuatiran mereka menjadi serangkaian pertanyaan: Akankah saya menjadi terlalu tinggi, pendek, kurus atau gemuk?

Pertanyaan: kenapa remaja pria memakai anting-anting (body piercing), kenapa remaja dicat rambut warna-warni, kenapa memakai pakaian "nyentrik"?

Kebanyakan mereka alami kekuatiran khususnya pada saat mereka memasuki bangku SMP. Mereka alamai banyak tekanan (peer pressure) dari teman-temannya. Celaan, ejekan, cemoohan menjadi perasaan yang sangat menekan buat mereka.

  • Jelaskan perspektif ilahi untuk segala perubahan yang terjadi.

Remaja perlu disadarkan bahwa tubuh adalah pemberian Tuhan. Perubahan yang ada di dalam tubuh pun adalah hal yang wajar. Tetapi remaja perlu diberi pengertian bahwa mereka harus bertanggung jawab dengan tubuh mereka, karena tubuh adalah bait Roh Kudus.

  • Mengertilah cobaan seksual yang dialami remaja dan komunikasikan dengan mereka.

Menurut Jim Burns, pakar masalah remaja, remaja membutuhkan orang dewasa-khususnya orang tua-yang bersedia berbicara secara terbuka dan jujur tentang seksualitas serta bersedia mendengarkan mereka. Dengan melakukan ini, orang tua bisa menghindarkan remajanya dari mengalami hal-hal yang sangat negatif. Berarti anda tengah menghadiahi mereka satu pemberian bagaimana seharusnya seksualitas secara benar dan mendorong mereka untuk menggunakan salah satu pemberian Allah yang paling istimewa ini seperti kehendakNya.

Remaja Anda Berubah Secara Sosial.

Dari lahir sampai usia 10 th, teman bermain amat penting, tetapi rumah adalah di mana hati itu berada.

Pada masa remaja mulailah mereka terpisah dari keluarga ketika membangun hubungan yang luas dan bermakna dengan kelompok sebaya mereka. Perubahan sosial dari orang tua kepada teman sebaya adalah normal. Tetapi itu dapatlah menjadi hal yang menyakitkan untuk orang tua ketika anak-anak lebih banyak menggunakan waktu mereka dengan teman-teman ketimbang orang tua. Teman memainkan peran penting dalam hal kedekatan dan dukungan emosi. Tetangga, sekolah, dan teman-teman gereja akan berfungsi sebagai jembatan antara kebergantungan pada masa kanak-kanak dengan kemandirian masa dewasa. Dalam masa remaja, orang tua tidak lagi merasa serba kuasa dan serba tahu. Anak-anak akan melihat anda sebagaimana anda andanya. Sebagai contoh: remaja agak sungkan diminta mencium seorang mama.

Pengaruh Luar yang Membentuk Nilai-nilai Remaja:

*Musik dan media lain

*Teman sebaya

*Seks - tak ada aturan.

*Materialisme - gaya hidup yang diinginkan.

*Penyalahgunaan obat-obatan

*Biarlah remaja anda mengetahui bahwa mereka dikasihi.

*Carilah kesempatan untuk mengajar anda tentang persahabatan dan memperlakukan mereka dengan penuh hormat.

*Doronglah keterlibatan remaja anda dalam persahabatan dengan orang dewasa untuk mensharingkan iman dan nilai anda.

*Carilah mentor untuk remaja anda selain anda sendiri sebagai mentor dan sahabat.

(Perhatikan definisi mentor).

Sebagai orang tua anda perlu mengetahui dengan jelas:

  1. Apa sih hobinya?
  2. Film/musik/buku apa yang sedang digandrungi para remaja?
  3. Apa yang dilakukannya sepulang sekolah di dalam/luar rumah?
  4. Siapa teman-temannya?
  5. Apa masalah yang sedang dihadapinya?

Remaja Anda Berubah Secara Intelektual.

Sebagai orang tua, doronglah remaja anda untuk menggunakan kapasitas intelektualnya dengan melakukan hal-hal dibawahi ini:

*Tantang remaja anda untuk merefleksikan berbagai isu yang sedang mereka hadapi.

*Ajaklah berdiskusi, dan bersedilah untuk mendengar sebelum memberi nasihat.

*Perlakukan remaja anda sebagai orang dewasa yang pendapatnya berharga dengan mengijinkan mereka untuk terlibat dalam proses pengambilan keputusan.

Remaja Anda Berubah Secara Emosional.

*Perlakukan emosi remaja sebagai sesuatu yang penting.

*Berusahalah untuk meyakinkan rumah sebagai tempat yang aman.

(Apakah rumah anda menjadi tempat perlindungan atau peperangan)

*Carilah dan temukanlah berbagai kualitas positif dari anak-anak anda.

*Jangan menolak secara pribadi.

Remaja Anda Berubah Secara Moral dan Spiritual.

Dr. James Dobson mengatakan, "Saya percaya, kontribusi paling berharga yang dapat diberikan orang tua kepada anaknya adalah menanamkan iman sejati pada Allah dalam dirinya. Apakah yang bisa lebih memuaskan ego selain daripada menyadari bahwa sang pencipta alam semesta mengenal saya secara pribadi?"

*Rajinlah mengajar anak-anak anda dengan memberi contoh yang konkrit.

Amsal 22 : 6 menyatakan, " Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya maka masa tuanyapun ia tidak akan menyimpang dari jalan itu." Remaja perlu diajarkan tentang kebenaran rohani dan moral bukan hanya secara verbal, dan akan menjadi jauh lebih efektif jika diberikan lewat teladan yang nyata. Itulah artinya sebuah konsistensi.

*Jangan dengan cepat menutup pertanyaan.

*Doronglah remaja anda untuk terlibat dalam pelayanan di gereja.

*Janganlah pernah berhenti mendoakan anak-anak anda.

Mungkin diantara pembaca berpikir, semua yang ditonjolkan dalam artikel ini baik. Dan ada orang tua yang mengeluh bahwa anaknya tidak tertarik pada hal-hal rohani bahkan benci datang ke gereja. Menanamkan kehidupan rohani memang "suatu tantangan yang sulit," namun janganlah pernah berhenti mendoakan mereka, selalu ada pengharapan bagi orang tua yang setia mendoakan anak-anaknya. Seorang penulis pernah berkata, "Anda melakukan bagian anda dan mintalah Allah melakukan bagianNya."

Tiga Pertanyaan Besar Remaja

Who am I? - Remaja berpakaian, berjalan, berbicara dan berpartisipasi dengan sejumlah aktifitas berdasarkan apa yang mereka lihat seperti apa yang mereka inginkan.

Untuk menemukan dan menerima siapa mereka, para remaja mencari jawaban untuk berbagai pertanyaan:

Apakah saya layak? Apakah saya kelihatan OK? Apakah saya unik dibanding yang lain? Apa yang membuat saya spesial?

Who are my friends? - Remaja mencoba mencari banyak teman sampai mereka menemukan tempat yang cocok buat mereka.

Where am I going? - Hal yang paling mengkuatirkan remaja adalah bagaimana membuat keputusan untuk masa depan.

[+/-] Selengkapnya...

Selasa, 26 Mei 2009

Dampak Positif Dan Negatif Pacaran Bagi Remaja...!!!

Mohon dimaafkan jika ada kata yang tidak seharusnya di bilang disini tapi yah memang harus ditulis, jadi saya minta maaf dulu...??!!

SETELAH pubertas, banyak pertanyaan kita seputar pacaran. Apa sih pacaran itu? Kenapa kita pacaran? Lalu, apa yang harus kita lakukan?
Pacaran ini biasanya mulai muncul pada masa awal pubertas. Perubahan hormon dan fisik bikin kita mulai tertarik pada lawan jenis. Proses “sayang-sayangan” dua manusia lawan jenis itu merupakan proses mengenal dan memahami lawan jenisnya dan belajar membina hubungan dengan lawan jenis sebagai persiapan sebelum menikah untuk menghindari terjadinya ketidakcocokan dan permasalahan pada saat sudah menikah. Masing-masing berusaha mengenal kebiasaan, karakter atau sifat, serta reaksi-reaksi terhadap berbagai masalah maupun peristiwa.
Kalau masa pacaran kita manfaatkan dengan baik dapat menjadi ajang untuk melihat masalah yang potensial yang akan muncul dari perbedaan diri kita dan doi yang berbeda latar belakang kehidupan sehingga nantinya kita dan doi siap mengantisipasi kalo timbul permasalahan yang tidak dikehendaki.
Kedewasaan kita dalam berpacaran bisa dilihat dari kesiapan untuk bertanggung jawab. Ini dapat dilihat dari kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan berbagai tuntutan peran, membagi waktu, perhatian, dan tanggung jawab antara belajar, pekerjaan rumah, dan pacaran. Kesiapan untuk berbagi dengan orang lain, menghadapi permasalahan pacaran, dan tetap bisa mengendalikan diri dan memenuhi nilai-nilai yang dianut dalam berhubungan dengan lawan jenis.

Tahapan pacaran
1. Tahap ketertarikan
Dalam tahap ini tantangannya ialah bagaimana mendapatkan kesempatan untuk menyatakan ketertarikan dan menilai orang lain. Munculnya ketertarikan kita sama doi, misalnya, karena penampilan fisik (doi cakep/cantik, tinggi), kemampuan (pintar), karakteristik atau sifat misalnya sabar, cool abis, dan lain-lain. Menurut para ahli, umumnya cowok pada pandangan pertama lebih tertarik pada penampilan fisik. Sedangkan cewek lebih karena karakteristik atau kemampuan yang dimiliki cowok.
2. Tahap ketidakpastian
Pada masa ini sedang terjadi peralihan dari rasa tertarik ke arah rasa tidak pasti. Maksudnya, kita mulai bertanya-tanya apakah doi benar-benar tertarik sama kita atau sebaliknya apakah kita benar-benar tertarik sama doi. Pada tahap ini kita mendadak ragu apakah mau melanjutkan hubungan atau tidak. Kalau kita enggak mampu memahami tahapan ini, kita akan mudah berpindah dari satu orang ke orang lainnya.
3. Tahap komitmen dan keterikatan
Pada tahap ini yang timbul adalah keinginan kita kencan dengan seseorang secara eksklusif. Kita menginginkan kesempatan memberi dan menerima cinta dalam suatu hubungan yang khusus tanpa harus bersaing dengan orang lain. Kita juga ingin lebih rileks dan punya banyak waktu untuk dilewatkan bersamanya. Seluruh energi digunakan untuk menciptakan saling cinta dan hubungan yang harmonis.
4. Tahap keintiman
Dalam tahap ini mulai dirasakan keintiman yang sebenarnya, merasa lebih rileks untuk berbagi lebih mendalam dibandingkan dengan masa sebelumnya, dan merupakan kesempatan untuk lebih mengungkapkan diri kita. Tantangannya adalah menghadapi sisi yang kurang baik dari diri kita. Tanpa pemahaman yang baik bahwa cowok dan cewek mempunyai reaksi yang berbeda terhadap keintiman, kita akan mudah mengambil kesimpulan yang salah bahwa terlalu banyak perbedaan antara kita dan doi untuk melanjutkan hubungan.
Pacaran, cinta, dan seks
Berpacaran tidak selalu berarti seks. Cinta yang muncul dalam hubungan seks di luar nikah sifatnya semu. Mengandalkan hubungan pada hal yang sifatnya semu tentu saja sangatlah lemah.
Pacaran yang berorientasi pada seks akan mengganggu proses adaptasi karena dalam kancah seks semuanya tampak bagus-bagus saja. Kedua pihak sama-sama memelihara yang manis-manis saja.
Secara faali, cowok lebih gampang tancap gas dan telat nginjak rem, sedangkan cewek biasanya masih dalam kondisi sadar saat cowoknya sudah lupa daratan. Inilah sebetulnya saat yang tepat untuk menginjak rem kuat-kuat. Pengendalian diri dalam hal ini sering kali gagal. Oleh karena itu, lingkungan harus diciptakan agar rem tidak telat diinjak.
Kondisi lingkungan yang tidak mendukung, antara lain: berdua saja di tempat yang jauh dari keramaian, tertutup, bebas gangguan, atau gelap. Di tempat seperti ini iman sering kali melemah, moral dan akal sehat tak berfungsi.
Dampak pacaran
Bagi kita, pacaran memiliki dampak positif maupun negatif:
* Prestasi sekolah
Pacaran bisa menurunkan atau meningkatkan prestasi belajar kita. Prestasi meningkat biasanya karena semangat belajar yang naik akibat ada pacar yang senantiasa memberikan dorongan dan perhatian atau karena ingin membuktikan kepada orangtua bahwa meskipun kita pacaran prestasi belajar kita tidak terganggu.
Prestasi belajar bisa menurun jika ada permasalahan yang cukup berat hingga mengganggu konsentrasi dan gairah untuk belajar atau lebih senang menghabiskan waktu bersama sang pacar daripada belajar.
* Pergaulan sosial
Pergaulan sosial dengan teman sebaya maupun lingkungan sosial sekitar bisa menjadi meluas atau menyempit. Pergaulan menjadi sempit kalau kita lebih banyak menghabiskan waktu hanya berdua, enggak gaul lagi dengan teman lain. Makin lama biasanya kita menjadi sangat bergantung pada pacar kita atau sebaliknya dan tidak memiliki pilihan interaksi sosial lainnya.
Hubungan dengan keluarga pun biasanya menjadi renggang karena waktu luang lebih banyak dihabiskan dengan pacar.
* Bisa stres
Hubungan dengan pacar tentu saja tidak semulus yang semula diduga karena memang ada perbedaan karakteristik, latar belakang, serta perbedaan keinginan dan kebutuhan. Hal itu menyebabkan banyak sekali terjadi masalah dalam hubungan. Biasanya hal itu akan menguras energi dan emosi serta menimbulkan stres hingga dapat mengganggu kehidupan sehari-hari.

* Berkembang perilaku baru
Pacaran dapat bermakna munculnya perilaku yang positif atau sebaliknya muncul perilaku negatif. Pacaran bisa membantu orang mengembangkan perilaku yang positif kalau interaksi yang terbentuk bersifat positif, sedangkan interaksi yang kurang mendukung tentu saja lebih memungkinkan terbentuknya perilaku negatif.
Misalnya, pacaran dengan orang yang jago motret. Maka, bukan tidak mungkin kita akan tertular barang sedikit. Atau pacaran dengan orang yang sangat peduli sama orang lain dan penolong, maka kita yang tadinya cuek bisa saja tertular. Begitu pula pada kelakuan yang negatif.
Pacaran yang sehat dan bertanggung jawab:
1. Saling terbuka, mau berbagi pikiran dan perasaan secara terbuka, jujur, mau berterus terang dengan perasan kita terhadap tingkah laku pacar. Siap nerima kritik dan kompromi.
2. Menerima pacar apa adanya yang dilandasi oleh perasaan sayang. Tidak menuntut sesuatu yang berada di luar kemampuannya.
3. Saling menyesuaikan. Kalau dalam proses ini terlalu sering ribut, maka perlu mempertimbangkan kemungkinan berpisah.
4. Tidak melibatkan aktivitas seksual karena dapat mengaburkan proses saling mengenal dan memahami satu sama lain.
5. Mutual dependensi, masing-masing merasakan adanya saling ketergantungan satu sama lain. Oleh karena itu, diharapkan kita dan pacar mampu melengkapi kekurangan, sedangkan kelebihan yang dimiliki diharapkan mampu menutupi kekurangan pasangan.
6. Mutual respect, saling menghargai satu sama lain dalam posisi yang setara.

[+/-] Selengkapnya...

Sabtu, 23 Mei 2009

Kerusakan yang Ditimbulkan Narkoba Dan Cara-Cara Pencegahannya!

Apa yang disebut NARKOBA

Narkoba (singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Bahan Adiktif berbahaya lainnya) adalah bahan/zat yang jika dimasukan dalam tubuh manusia, baik secara oral/diminum, dihirup, maupun disuntikan, dapat mengubah pikiran, suasana hati atau perasaan, dan perilaku seseorang. Narkoba dapat menimbulkan ketergantungan (adiksi) fisik dan psikologis.

Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan (Undang-Undang No. 22 tahun 1997). Yang termasuk jenis Narkotika adalah :

• Tanaman papaver, opium mentah, opium masak (candu, jicing, jicingko), opium obat, morfina, kokaina, ekgonina, tanaman ganja, dan damar ganja.

• Garam-garam dan turunan-turunan dari morfina dan kokaina, serta campuran-campuran dan sediaan-sediaan yang mengandung bahan tersebut di atas.

Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan pada aktivitas mental dan perilaku (Undang-Undang No. 5/1997). Zat yang termasuk psikotropika antara lain:

• Sedatin (Pil BK), Rohypnol, Magadon, Valium, Mandarax, Amfetamine, Fensiklidin, Metakualon, Metifenidat, Fenobarbital, Flunitrazepam, Ekstasi, Shabu-shabu, LSD (Lycergic Alis Diethylamide), dsb.

Bahan Adiktif berbahaya lainnya adalah bahan-bahan alamiah, semi sintetis maupun sintetis yang dapat dipakai sebagai pengganti morfina atau kokaina yang dapat mengganggu sistim syaraf pusat, seperti:

• Alkohol yang mengandung ethyl etanol, inhalen/sniffing (bahan pelarut) berupa zat organik (karbon) yang menghasilkan efek yang sama dengan yang dihasilkan oleh minuman yang beralkohol atau obat anaestetik jika aromanya dihisap. Contoh: lem/perekat, aceton, ether, dsb.

Jenis Narkoba menurut efeknya

Dari efeknya, narkoba bisa dibedakan menjadi tiga:

1. Depresan, yaitu menekan sistem sistem syaraf pusat dan mengurangi aktifitas fungsional tubuh sehingga pemakai merasa tenang, bahkan bisa membuat pemakai tidur dan tak sadarkan diri. Bila kelebihan dosis bisa mengakibatkan kematian. Jenis narkoba depresan antara lain opioda, dan berbagai turunannya seperti morphin dan heroin. Contoh yang populer sekarang adalah Putaw.

2. Stimulan, merangsang fungsi tubuh dan meningkatkan kegairahan serta kesadaran. Jenis stimulan: Kafein, Kokain, Amphetamin. Contoh yang sekarang sering dipakai adalah Shabu-shabu dan Ekstasi.

3. Halusinogen, efek utamanya adalah mengubah daya persepsi atau mengakibatkan halusinasi. Halusinogen kebanyakan berasal dari tanaman seperti mescaline dari kaktus dan psilocybin dari jamur-jamuran. Selain itu ada jugayang diramu di laboratorium seperti LSD. Yang paling banyak dipakai adalah marijuana atau ganja.

Penyalahgunaan Narkoba

Kebanyakan zat dalam narkoba sebenarnya digunakan untuk pengobatan dan penefitian. Tetapi karena berbagai alasan - mulai dari keinginan untuk coba-coba, ikut trend/gaya, lambang status sosial, ingin melupakan persoalan, dll. - maka narkoba kemudian disalahgunakan. Penggunaan terus menerus dan berianjut akan menyebabkan ketergantungan atau dependensi, disebut juga kecanduan.

Tingkatan penyalahgunaan biasanya sebagai berikut:

  1. coba-coba
  2. senang-senang
  3. menggunakan pada saat atau keadaan tertentu
  4. penyalahgunaan
  5. ketergantungan

Dampak penyalahgunaan Narkoba

Bila narkoba digunakan secara terus menerus atau melebihi takaran yang telah ditentukan akan mengakibatkan ketergantungan. Kecanduan inilah yang akan mengakibatkan gangguan fisik dan psikologis, karena terjadinya kerusakan pada sistem syaraf pusat (SSP) dan organ-organ tubuh seperti jantung, paru-paru, hati dan ginjal.

Dampak penyalahgunaan narkoba pada seseorang sangat tergantung pada jenis narkoba yang dipakai, kepribadian pemakai dan situasi atau kondisi pemakai. Secara umum, dampak kecanduan narkoba dapat terlihat pada fisik, psikis maupun sosial seseorang.

Dampak Fisik:

1. Gangguan pada system syaraf (neurologis) seperti: kejang-kejang, halusinasi, gangguan kesadaran, kerusakan syaraf tepi

2. Gangguan pada jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler) seperti: infeksi akut otot jantung, gangguan peredaran darah

3. Gangguan pada kulit (dermatologis) seperti: penanahan (abses), alergi, eksim

4. Gangguan pada paru-paru (pulmoner) seperti: penekanan fungsi pernapasan, kesukaran bernafas, pengerasan jaringan paru-paru

5. Sering sakit kepala, mual-mual dan muntah, murus-murus, suhu tubuh meningkat, pengecilan hati dan sulit tidur

6. Dampak terhadap kesehatan reproduksi adalah gangguan padaendokrin, seperti: penurunan fungsi hormon reproduksi (estrogen, progesteron, testosteron), serta gangguan fungsi seksual

7. Dampak terhadap kesehatan reproduksi pada remaja perempuan antara lain perubahan periode menstruasi, ketidakteraturan menstruasi, dan amenorhoe (tidak haid)

8. Bagi pengguna narkoba melalui jarum suntik, khususnya pemakaian jarum suntik secara bergantian, risikonya adalah tertular penyakit seperti hepatitis B, C, dan HIV yang hingga saat ini belum ada obatnya

9. Penyalahgunaan narkoba bisa berakibat fatal ketika terjadi Over Dosis yaitu konsumsi narkoba melebihi kemampuan tubuh untuk menerimanya. Over dosis bisa menyebabkan kematian

Dampak Psikis:

1. Lamban kerja, ceroboh kerja, sering tegang dan gelisah

2. Hilang kepercayaan diri, apatis, pengkhayal, penuh curiga

3. Agitatif, menjadi ganas dan tingkah laku yang brutal

4. Sulit berkonsentrasi, perasaan kesal dan tertekan

5. Cenderung menyakiti diri, perasaan tidak aman, bahkan bunuh diri

Dampak Sosial:

1. Gangguan mental, anti-sosial dan asusila, dikucilkan oleh lingkungan

2. Merepotkan dan menjadi beban keluarga

3. Pendidikan menjadi terganggu, masa depan suram

Dampak fisik, psikis dan sosial berhubungan erat. Ketergantungan fisik akan mengakibatkan rasa sakit yang luar biasa (sakaw) bila terjadi putus obat (tidak mengkonsumsi obat pada waktunya) dan dorongan psikologis berupa keinginan sangat kuat untuk mengkonsumsi (bahasa gaulnya sugest). Gejata fisik dan psikologis ini juga berkaitan dengan gejala sosial seperti dorongan untuk membohongi orang tua, mencuri, pemarah, manipulatif, dll.

Bahaya bagi Remaja

Masa remaja merupakan suatu fase perkembangan antara masa anak-anak dan masa dewasa. Perkembangan seseorang dalam masa anak-anak dan remaja akan membentuk perkembangan diri orang tersebut di masa dewasa. Karena itulah bila masa anak-anak dan remaja rusak karena narkoba, maka suram atau bahkan hancurlah masa depannya.

Pada masa remaja, justru keinginan untuk mencoba-coba, mengikuti trend dan gaya hidup, serta bersenang-senang besar sekali. Walaupun semua kecenderungan itu wajar-wajar saja, tetapi hal itu bisa juga memudahkan remaja untuk terdorong menyalahgunakan narkoba. Data menunjukkan bahwa jumlah pengguna narkoba yang paling banyak adalah kelompok usia remaja.

Masalah menjadi lebih gawat lagi bila karena penggunaan narkoba, para remaja tertular dan menularkan HIV/AIDS di kalangan remaja. Hal ini telah terbukti dari pemakaian narkoba melalui jarum suntik secara bergantian. Bangsa ini akan kehilangan remaja yang sangat banyak akibat penyalahgunaan narkoba dan merebaknya HIV/AIDS. Kehilangan remaja sama dengan kehilangan sumber daya manusia bagi bangsa.

Apa yang masih bisa dilakukan?

Banyak yang masih bisa dilakukan untuk mencegah remaja menyalahgunakan narkoba dan membantu remaja yang sudah terjerumus penyalahgunaan narkoba. Ada tiga tingkat intervensi, yaitu

1. Primer, sebelum penyalahgunaan terjadi, biasanya dalam bentuk pendidikan, penyebaran informasi mengenai bahaya narkoba, pendekatan melalui keluarga, dll. Instansi pemerintah, seperti halnya BKKBN, lebih banyak berperan pada tahap intervensi ini. kegiatan dilakukan seputar pemberian informasi melalui berbagai bentuk materi KIE yang ditujukan kepada remaja langsung dan keluarga.

2. Sekunder, pada saat penggunaan sudah terjadi dan diperlukan upaya penyembuhan (treatment). Fase ini meliputi: Fase penerimaan awal (initialintake)antara 1 - 3 hari dengan melakukan pemeriksaan fisik dan mental, dan Fase detoksifikasi dan terapi komplikasi medik, antara 1 - 3 minggu untuk melakukan pengurangan ketergantungan bahan-bahan adiktif secara bertahap.

3. Tertier, yaitu upaya untuk merehabilitasi merekayang sudah memakai dan dalam proses penyembuhan. Tahap ini biasanya terdiri atas Fase stabilisasi, antara 3-12 bulan, untuk mempersiapkan pengguna kembali ke masyarakat, dan Fase sosialiasi dalam masyarakat, agar mantan penyalahguna narkoba mampu mengembangkan kehidupan yang bermakna di masyarakat. Tahap ini biasanya berupa kegiatan konseling, membuat kelompok-kelompok dukungan, mengembangkan kegiatan alternatif, dll.

[+/-] Selengkapnya...

Kamis, 16 April 2009

Kenakalan Remaja dan Faktor-Faktornya

Kenakalan remaja biasa disebut dengan istilah Juvenile berasal dari bahasa Latin juvenilis, yang ertinya anak-anak, anak muda, ciri karakteristik pada masa muda, sifat-sifat khas pada masa remaja, sedangkan delinquent berasal dari bahasa latin “delinquere” yang bererti terabaikan, mengabaikan, yang kemudian diperluas artinya menjadi jahat, nakal, anti sosial, kriminal, kutu dan sebagainya.

Juvenile delinquency atau kenakalan remaja adalah perilaku jahat atau kenakalan anak-anak muda, merupakan gejala sakit (patologis) secara sosial pada anak-anak dan remaja yang disebabkan oleh satu bentuk pengabaian sosial, sehingga mereka mengembangkan bentuk perilaku yang menyimpang. Istilah kenakalan remaja mengacu pada suatu rentang yang luas, dari tingkah laku yang tidak dapat diterima masyarakat sosial.

Dapat saya simpulkan disini bahwa kecenderungan kenakalan remaja adalah kecenderungan remaja untuk melakukan tindakan yang melanggar peraturan yang dapat mengakibatkan kerugian dan kerosakan baik terhadap dirinya sendiri mahupun orang lain yang dilakukan remaja di bawah umur 17 tahun.

Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi kecenderungan kenakalan remaja adalah seperti yang dijelaskan di bawah ini.

Identiti
Zaman remaja, ada masanya pada tahap di mana remaja mengalami masalah identiti. Perubahan biologi dan sosial memungkinkan terjadinya dua bentuk integrasi pada keperibadian remaja: satu, terbentuknya perasaan akan konsistensi dalam kehidupannya dan dua, tercapainya identiti peranan, kurang lebih dengan cara menggabungkan motivasi, nilai-nilai, kemampuan dan gaya yang dimiliki remaja dengan peranan yang dituntut dari remaja.
Dalam pencarian identiti, remaja ada kalanya membuat pilihan yang salah.

Kawalan diri
Perilaku remaja yang pernah tersiar didada akhbar

Kenakalan remaja juga dapat digambarkan sebagai kegagalan untuk mengembangkan kawalan diri yang cukup dalam hal tingkah laku mereka. Beberapa remaja gagal dalam mengembangkan kawalan diri yang esensial yang sudah dimiliki orang lain selama proses pertumbuhan. Kebanyakan remaja telah mempelajari perbezaan antara tingkah laku yang dapat diterima dan tingkah laku yang tidak dapat diterima, namun remaja yang melakukan kenakalan tidak mengenali hal ini. Mereka mungkin gagal membezakan tingkah laku yang dapat diterima dan yang tidak dapat diterima, atau mungkin mereka sebenarnya sudah mengetahui perbezaan antara keduanya namun gagal mengembangkan kawalan diri yang memadai dalam menggunakan perbezaan itu untuk membimbing tingkah laku mereka.

Jantina
Remaja laki- laki lebih banyak melakukan tingkah laku anti sosial daripada perempuan. Pada umumnya jumlah remaja laki- laki yang melakukan kejahatan dalam kelompok gang diperkirakan 50 kali lipat ganda daripada remaja perempuan.

Harapan terhadap pendidikan dan nilai-nilai di sekolah
Remaja yang menjadi pelaku kenakalan seringkali memiliki harapan yang rendah terhadap pendidikan di sekolah. Mereka merasa bahawa sekolah tidak begitu bermanfaat untuk kehidupannya sehingga biasanya nilai-nilai mereka terhadap sekolah cenderung rendah. Mereka tidak mempunyai motivasi untuk sekolah. Mereka selalunya akan ponteng sekolah.

Proses keluarga
Keluarga bahagia

Faktor keluarga sangat berpengaruh terhadap timbulnya kenakalan remaja. Kurangnya dukungan keluarga seperti kurangnya perhatian orangtua terhadap aktiviti anak, kurangnya penerapan disiplin yang efektif, kurangnya kasih sayang orangtua dapat menjadi pemacu timbulnya kenakalan remaja. Pengawasan orangtua yang tidak memadai terhadap remaja dan penerapan disiplin yang tidak efektif dan tidak sesuai merupakan faktor keluarga yang penting dalam menentukan munculnya kenakalan remaja. Perselisihan dalam keluarga atau stress yang dialami keluarga juga berhubungan dengan kenakalan. Faktor genetik juga termasuk sebagai pemacu timbulnya kenakalan remaja, meskipun peratusnya tidak begitu besar.

Pengaruh rakan sebaya
Memiliki teman-teman sebaya yang melakukan kenakalan meningkatkan risiko remaja untuk menjadi nakal. Menurut sebuah kajian terhadap 500 pelaku kenakalan dan 500 remaja yang tidak melakukan kenakalan , ditemukan peratusan kenakalan yang lebih tinggi ialah kepada remaja yang memiliki hubungan yang kerap dengan teman sebaya yang melakukan kenakalan.

Kualiti persekitaran tempat tinggal
Komuniti juga dapat berperanan dalam memunculkan kenakalan remaja. Masyarakat dengan paras kriminal tinggi memungkinkan remaja mengamati berbagai model yang melakukan aktiviti kriminal dan memperoleh hasil atau penghargaan atas aktiviti kriminal mereka. Masyarakat seperti ini sering ditandai dengan kemiskinan, pengangguran, dan perasaan tersisih dari golongan kelas sederhana. Kualiti pendidikan di sekolah, perbelanjaan di sekolah, dan aktiviti di luar kawalan adalah faktor- faktor lain dalam masyarakat yang juga berhubungan dengan kenakalan remaja.

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahawa faktor yang paling banyak menyebabkan timbulnya kecenderungan kenakalan remaja adalah faktor keluarga yang kurang harmoni dan faktor pengaruh terutama rakan sebaya yang kurang baik, kerana pada masa ini remaja mulai bergerak meninggalkan rumah dan mencari rakan sebaya, sehingga minat, nilai, dan norma yang ditanamkan oleh kelompok lebih menentukan perilaku remaja dibandingkan dengan norma, nilai yang ada dalam keluarga dan masyarakat.

[+/-] Selengkapnya...

Kamis, 26 Maret 2009

Cara Untuk Menaikkan Percaya Diri Cowok

Ada Beberapa untuk menaikkan percaya diri pada cowok......
Dan itu sangat mudah.....

Kita(para cowok) harus bisa mengerti betapa pentingnya sosialisasi.....
Bukan hanya dengan cowok tapi juga dengan cewek......
Coba saja pikirkan.....
Jika kita masih malu2 untuk berbicara kepada cewek, bagaimana ketika kita menjadi lebih tua nanti.....
Pasti akan terbawa2,
Dan misalkan kita kita di bandara menunggu pesawat kita.....
Orang lain tidak ada hanya seorang cewek yang duduk sebangku dengan kita.....
Nanti lama-kelamaan akan ada rasa untuk berbicara kepada cewek tersebut.....
dari bincang2 akan menjadi persahabatan, dan dari situlah kita akan mendapatkan percaya diri mereka.
Tapi pasti akan ada situasi yang lain lagi.
Kita harus dan harus bisa menaikkan percaya diri kita walaapun hanya sebatas berbicara, yang penting kita mampu untuk menaikkan rasa percaya diri kita....!!!!!!!

[+/-] Selengkapnya...

14 Tahun Keatas, Remaja Cowok Kehilangan Juga Percaya Diri Mereka.

Guru saya pernah cerita kepada saya bahwa seorang cowok yang berumur 14 tahun keatas......
Selalu grogi untuk berbicara kepada para cewek yang ada disekitar mereka......
Misalnya mereka ingin berbicara kepada teman cewek mereka, walaupun sudah punya keinginan tetapi pasti akan ada perasaan yang akan mendorong mereka untuk tidak mau lagi berbicara.....

Ini sangat sering terjadi pada cowok, terutama kepada anak yang masih duduk di smp......
Ketika mereka mendekati seorang cewek mereka secara tidak langsung akan kehilangan percaya diri mereka.....
Seperti....
anak cowok yang berjalan dengan arah berlawanan kepada seorang cewek, ketika cewek tersebut memberikan senyuman seringkali sang cowok mempalingkan wajah atau membuang muka mereka.....
Inilah yang membuat para cowok kehilangan percaya diri mereka.....
Percaya diri mereka akan sangat mudah hilang ketika masih beranjak dalam umur yang muda......

Bukan hanya dengan masalah cewek tetapi juga dalam hal pribadi, akademik dan persahabatan.....
Ketika dalam hal pribadi.....
Mereka mudah hilang percaya diri dalam hal yang disebut sebagai kuatnya tubuh.....
Sering seorang cowok melihat kekuatan tubuh mereka, mereka merasa yang paling kuat adalah yang berkuasa.....
Itu sangat tidak benar, itu adalah hukum yang digunakan di rimba.....
Kita adalah manusiawi.....

Dalam hal akedemik adalah......
Kepintaran mereka yang sangat ingin berkompetisi sesama yang lain......
Apalagi kalau mereka kalah dengan seorang cewek....
Mereka akan sangat terpukul.....

Dalam hal persahabatan adalah kesetiaan seorang teman.....
Mereka tidak menginginkan seorang teman yang hanya kenal luar saja, tidak kenal dalamnya....!!!!!!!
Walaupun seorang cowok atau cewek...!!!!!

[+/-] Selengkapnya...

Jumat, 20 Maret 2009

3 Cara Untuk Menaikkan Percaya Diri Pada Anak Remaja Cewek

Saya telah mempelajari bahwa ada 3 cara untuk bisa menanikkan kembali semangat para, teman, saudara bahkan anak cewek kita.....:



1. Yang pertama kali yang kalian harus lakukan adalah untuk mengingatkan betapa dia (cewek) harus bisa mempercayai dirinya sendiri. Kita harus bisa menaikkan percaya diri mereka melalui PENDIDIKAN atau PEMBICARAAN. Seorang orang tua harus bisa menaikkan kepercayaan diri pada anaknya agar anak cewek tersebut tahu bukan hanya penampilan luar yang penting tapi juga apa yang ada DIDALAM DIRI ITU LEBIH PENTING!!!!

2. Yang kedua bahwa kita juga harus bisa menaikkan percaya diri mereka bukan hanya dari pendidikan atau pembicaraan tapi juga dengan cara KELAKUAN mereka, para orang tua yang paling utama. Agar bisa memberikan anak anda untuk bisa percaya diri, berikanlah mereka sedikit kebebasan untuk pergi dengan teman2nya......
Biasanya cewek yang telah menjadi remaja, pasti untuk pergi dari rumah dibatasi bahwa mereka tidak boleh pergi terlalu jauh ataupun mereka tidak diperbolehkan untuk pergi dimalam hari. Ini bisa menurunkan percaya diri mereka karena mereka merasa, mereka masih harus terus dilindungi. Jika mereka tidak diberikan kebebasan bagaimana mereka bisa percaya bahwa mereka telah mandiri. Jadi berilah mereka sedikit KEBEBASAN untuk melakukan apa yang mereka sukai.

3. Yang paling terakhir adalah orang tua terutama harus MENDUKUNG apa yang mereka (cewek/anak) bisa lakukan. Walaupun itu bertingkah seperti laki2 tapi......
Masih dalam kendali dan ada manfaatnya, bagi dia maupun bagi orang tua sendiri. Misalnya mereka ingin belajar untuk memperbaiki mobil. Manfaatnya cewek tersebut bisa tahu tentang mesin dan manfaatnya bagi orang tua adalah ketika mobil rusak anak cewek tersebut mampu untuk mengetahui masalahnya dan bisa memperbaikinya.


Semoga 3 cara ini bisa membantu para pembaca sekalian......
Artikel ini disampaikan terutama untuk Orang Tua dan Bagi Cewek Yang Kurang Percaya Diri.!!!!!!!

[+/-] Selengkapnya...

Umur 14 tahun keatas, Remaja Cewek Kehilangan Percaya diri Mereka

Ini pasti sangat berguna bagi cewek2 yang berumur 14 tahun keatas dan....
juga bagus untuk orang tua......


Telah saya pelajari bersama temen2 saya dan guru saya bahwa cewek yang berumur 14 tahun keatas akan kehilangan percaya diri mereka karena mereka telah memperhatikan......
CARA PENAMPILAN MEREKA.......

Mereka berfikir bahwa seorang cewek itu harus cantik dan anggun......
"Sayang, kamu itu cewek, jadi kamu harus bersikap baik, ceria dan cantik" Ini adalah perkataan banyak orang tua mereka kepada anak mereka......
Para orang tua berfikir, dengan membilangkan itu mereka bisa jadi lebih baik dan ceria......
Tapi sebenarnya anak mereka HARUS menjadi baik dan cantik, inilah yang membuat para remaja cewek turun percaya diri mereka......
Saya pernah bertanya kepada temen(cewek) saya......
"Kamu sebenarnya kalau lahir ingin jadi cowok atau cewek?"Saya bertanya.....
"Emmmmm..... Aku ingin menjadi cowok!" Dia menjawab dengan ragu.....

Inilah salah satu contoh anak yang telah hilang percaya diri mereka akan diri mereka yang telah diberikan oleh Yang Maha Kuasa ALLAH SWT......
Mereka berfikir, cowok adalah tipe yang lebih tinggi dibandingkan cewek.....
Karena para cewek merasa bahwa cowok itu lebih kuat dan lebih mudah untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan....!!!!!!

Mereka tidak lagi mensyukuri pemberian Allah swt,
mereka telah hilang percaya diri karena mereka telah mementingkan penampilan mereka daripada yang ada didalam diri mereka sendiri.!!!!!

[+/-] Selengkapnya...