Rabu, 10 Juni 2009

Melihat Dunia Dari Mata Remaja

Melihat Dunia dari Mata Remaja

Apa yang ada dalam benak kita ketika mendengar kata "remaja" dan "parenting"? Banyak komentar orang tua memberikan berbagai respon, yang dapat disimpulkan dengan tiga kata: kebingungan, frustrasi, dan salah pengertian.

Selama masa kanak-kanak, anak-anak dapat dengan mudah diprediksi. Maksudnya sebagai orang tua dapat dengan lebih mudah mengerti bagaimana anak-anak akan bereaksi dan beraksi terhadap komentar anda, petunjuk dan disiplin. Anda tahu apa yang dapat membuat mereka bahagia dan sedih.

Ketika mereka memasuki dunia remaja. Anda mulai bertanya-tanya, "Apa yang dapat saya lakukan untuk memasuki dunia mereka?" ""Adakah seseorang yang dapat menolong saya mengerti remaja saya!"

Jika membesarkan remaja dapat dibuat rumus matematika, maka orang tua dapat menuliskan dengan rumus sebagai berikut: Membesarkan remaja = kebingungan + frustrasi + salah pengertian

Psikolog klinis Earl Wilson mendefinisikan remaja sebagai "seorang yang mencoba menjadi dewasa."Remaja adalah masa transisi, ia bukanlah anak tetapi juga bukanlah orang dewasa. Segala sesuatu terjadi dengan seketika. Perubahan hormon mempengaruhi perasaan, dan tidak pernah dialami sebelumnya. Ketertarikan pada lawan jenis mulai nampak. Hubungan persabatan dan keluarga berubah. Perubahan emosi lebih banyak ingin dimengerti dari pada mengerti. Remaja mulai berpikir dengan cara yang baru dan berbeda. Remaja adalah sebuah periode yang penuh dengan tuntutan dan perubahan.

Kompleksitas tahun-tahun remaja berpadu di dalam satu fakta bahwa semua perubahan terjadi dalam satu periode yang pendek. Masa delapan belas tahun dari anak-anak ke masa dewasa berjalan begitu cepatnya. Dalam masa delapan belas tahun anak-anak bergantung sepenuhnya pada orang tua. Tetapi tahun-tahun berikutnya, anak yang sama menjadi seorang dewasa yang independen.

Mengetahui bahwa anak-anak akan berubah mencegah orang tua menjadi "buta." Dipersenjatai dengan pengetahuan tentang perkembangan remaja yang normal, orang tua akan mulai dapat menginterpretasikan tingkah laku anak-anak dengan tepat ketika menolong mereka melalui transisi yang sulit dari masa kanak-kanak ke dewasa. Kita perlu mengetahui mengapa mereka begitu sangat rentan. Kita perlu mengenal kekuatan dari budaya hari ini yang membentuk sikap, nilai, dan tingkah laku mereka.

Remaja anda berubah secara fisik. Transisi fisik dari kanak-kanak ke dewasa dimulai dengan adanya produksi hormon dan tubuh yang memimpin pada masa pubertas. Pertumbuhan dan perkembangan fisik begitu cepatnya. Kebanyakan remaja mengalami pubertas pada usia 11 sampai 14 tahun, tetapi ada juga yang pada usia 10 sampai 17 tahun.

Perubahan fisik sering membuat remaja kebingungan. Misalnya: munculnya jerawat, tumbuhnya rambut dsb. Remaja laki-laki mengalami pertumbuhan rambut di muka dan tubuh, suara yang berat, leher berjakun, dan bahu yang melebar. Remaja wanita menjadi bertambah tinggi, suaranya sedikit nyaring, buah dada kelihatan membesar, pinggul menyempit dan panggul melebar. Remaja pria menghasilkan sperma dan mengalami ejakulasi. Remaja wanita mulai menstruasi. Tekankanlah bahwa semua pemberian ini adalah karunia Allah yang indah, mempengaruhi kehidupan seksualitas, perasaan dan sensasi. Bukanlah sesuatu yang kotor, jijik dan abnormal. Tetapi diingatkan pula kita harus bertanggung jawab dengan apa yang Allah telah berikan. Boys become men, and girls become women.

Hal yang Harus Diingat dan Diperhatikan.

  • Pekalah dan yakinkan akan perubahan tubuh remaja.

Anak-anak membutuhkan orang tua yang dapat dengan terbuka menjelaskan dan mendiskusikan apa yang terjadi dengan tubuh mereka. Kita hidup di dunia yang secara konstan menetapkan stadar-standar yang tidak realistis berhubungan dengan keindahan tubuh. Remaja berjam-jam menghabiskan waktunya di depan cermin memperhatikan cacat di wajah dan tubuh. Mereka membayangkan ingin menjadi "orang-orang sempurna" - super model dan tokoh heroik lainnya. Banyak remaja berpikir untuk bisa dikasihi, diterima, dan dianggap (diperhitungkan) oleh teman-temannya bergantung pada penampilan fisik mereka. Kekuatiran mereka menjadi serangkaian pertanyaan: Akankah saya menjadi terlalu tinggi, pendek, kurus atau gemuk?

Pertanyaan: kenapa remaja pria memakai anting-anting (body piercing), kenapa remaja dicat rambut warna-warni, kenapa memakai pakaian "nyentrik"?

Kebanyakan mereka alami kekuatiran khususnya pada saat mereka memasuki bangku SMP. Mereka alamai banyak tekanan (peer pressure) dari teman-temannya. Celaan, ejekan, cemoohan menjadi perasaan yang sangat menekan buat mereka.

  • Jelaskan perspektif ilahi untuk segala perubahan yang terjadi.

Remaja perlu disadarkan bahwa tubuh adalah pemberian Tuhan. Perubahan yang ada di dalam tubuh pun adalah hal yang wajar. Tetapi remaja perlu diberi pengertian bahwa mereka harus bertanggung jawab dengan tubuh mereka, karena tubuh adalah bait Roh Kudus.

  • Mengertilah cobaan seksual yang dialami remaja dan komunikasikan dengan mereka.

Menurut Jim Burns, pakar masalah remaja, remaja membutuhkan orang dewasa-khususnya orang tua-yang bersedia berbicara secara terbuka dan jujur tentang seksualitas serta bersedia mendengarkan mereka. Dengan melakukan ini, orang tua bisa menghindarkan remajanya dari mengalami hal-hal yang sangat negatif. Berarti anda tengah menghadiahi mereka satu pemberian bagaimana seharusnya seksualitas secara benar dan mendorong mereka untuk menggunakan salah satu pemberian Allah yang paling istimewa ini seperti kehendakNya.

Remaja Anda Berubah Secara Sosial.

Dari lahir sampai usia 10 th, teman bermain amat penting, tetapi rumah adalah di mana hati itu berada.

Pada masa remaja mulailah mereka terpisah dari keluarga ketika membangun hubungan yang luas dan bermakna dengan kelompok sebaya mereka. Perubahan sosial dari orang tua kepada teman sebaya adalah normal. Tetapi itu dapatlah menjadi hal yang menyakitkan untuk orang tua ketika anak-anak lebih banyak menggunakan waktu mereka dengan teman-teman ketimbang orang tua. Teman memainkan peran penting dalam hal kedekatan dan dukungan emosi. Tetangga, sekolah, dan teman-teman gereja akan berfungsi sebagai jembatan antara kebergantungan pada masa kanak-kanak dengan kemandirian masa dewasa. Dalam masa remaja, orang tua tidak lagi merasa serba kuasa dan serba tahu. Anak-anak akan melihat anda sebagaimana anda andanya. Sebagai contoh: remaja agak sungkan diminta mencium seorang mama.

Pengaruh Luar yang Membentuk Nilai-nilai Remaja:

*Musik dan media lain

*Teman sebaya

*Seks - tak ada aturan.

*Materialisme - gaya hidup yang diinginkan.

*Penyalahgunaan obat-obatan

*Biarlah remaja anda mengetahui bahwa mereka dikasihi.

*Carilah kesempatan untuk mengajar anda tentang persahabatan dan memperlakukan mereka dengan penuh hormat.

*Doronglah keterlibatan remaja anda dalam persahabatan dengan orang dewasa untuk mensharingkan iman dan nilai anda.

*Carilah mentor untuk remaja anda selain anda sendiri sebagai mentor dan sahabat.

(Perhatikan definisi mentor).

Sebagai orang tua anda perlu mengetahui dengan jelas:

  1. Apa sih hobinya?
  2. Film/musik/buku apa yang sedang digandrungi para remaja?
  3. Apa yang dilakukannya sepulang sekolah di dalam/luar rumah?
  4. Siapa teman-temannya?
  5. Apa masalah yang sedang dihadapinya?

Remaja Anda Berubah Secara Intelektual.

Sebagai orang tua, doronglah remaja anda untuk menggunakan kapasitas intelektualnya dengan melakukan hal-hal dibawahi ini:

*Tantang remaja anda untuk merefleksikan berbagai isu yang sedang mereka hadapi.

*Ajaklah berdiskusi, dan bersedilah untuk mendengar sebelum memberi nasihat.

*Perlakukan remaja anda sebagai orang dewasa yang pendapatnya berharga dengan mengijinkan mereka untuk terlibat dalam proses pengambilan keputusan.

Remaja Anda Berubah Secara Emosional.

*Perlakukan emosi remaja sebagai sesuatu yang penting.

*Berusahalah untuk meyakinkan rumah sebagai tempat yang aman.

(Apakah rumah anda menjadi tempat perlindungan atau peperangan)

*Carilah dan temukanlah berbagai kualitas positif dari anak-anak anda.

*Jangan menolak secara pribadi.

Remaja Anda Berubah Secara Moral dan Spiritual.

Dr. James Dobson mengatakan, "Saya percaya, kontribusi paling berharga yang dapat diberikan orang tua kepada anaknya adalah menanamkan iman sejati pada Allah dalam dirinya. Apakah yang bisa lebih memuaskan ego selain daripada menyadari bahwa sang pencipta alam semesta mengenal saya secara pribadi?"

*Rajinlah mengajar anak-anak anda dengan memberi contoh yang konkrit.

Amsal 22 : 6 menyatakan, " Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya maka masa tuanyapun ia tidak akan menyimpang dari jalan itu." Remaja perlu diajarkan tentang kebenaran rohani dan moral bukan hanya secara verbal, dan akan menjadi jauh lebih efektif jika diberikan lewat teladan yang nyata. Itulah artinya sebuah konsistensi.

*Jangan dengan cepat menutup pertanyaan.

*Doronglah remaja anda untuk terlibat dalam pelayanan di gereja.

*Janganlah pernah berhenti mendoakan anak-anak anda.

Mungkin diantara pembaca berpikir, semua yang ditonjolkan dalam artikel ini baik. Dan ada orang tua yang mengeluh bahwa anaknya tidak tertarik pada hal-hal rohani bahkan benci datang ke gereja. Menanamkan kehidupan rohani memang "suatu tantangan yang sulit," namun janganlah pernah berhenti mendoakan mereka, selalu ada pengharapan bagi orang tua yang setia mendoakan anak-anaknya. Seorang penulis pernah berkata, "Anda melakukan bagian anda dan mintalah Allah melakukan bagianNya."

Tiga Pertanyaan Besar Remaja

Who am I? - Remaja berpakaian, berjalan, berbicara dan berpartisipasi dengan sejumlah aktifitas berdasarkan apa yang mereka lihat seperti apa yang mereka inginkan.

Untuk menemukan dan menerima siapa mereka, para remaja mencari jawaban untuk berbagai pertanyaan:

Apakah saya layak? Apakah saya kelihatan OK? Apakah saya unik dibanding yang lain? Apa yang membuat saya spesial?

Who are my friends? - Remaja mencoba mencari banyak teman sampai mereka menemukan tempat yang cocok buat mereka.

Where am I going? - Hal yang paling mengkuatirkan remaja adalah bagaimana membuat keputusan untuk masa depan.

[+/-] Selengkapnya...